Senin, 27 November 2023

Hubungan antara Diabetes Melitus dengan karies gigi

 


   Hubungan Diabetes Melitus dengan karies gigi

Diabetes mellitus pada umumnya ditandai dengan mulut kering Mulut kering (xerostomia) ini disebabkan oleh gangguan fungsi kelenjar, yang pada keadaan normalnya terdapat keseimbangan antara vaskularısası, sel asini, dan kelenjar liur. Kelenjar liur memiliki saraf simpatis dan parasimpatis yang memiliki peran besar terhadap aliran saliva karena memiliki efek sialogogik yang besar. Untuk itu apabila terjadi gangguan pada saraf parasimpatis yang berperan pada efek sialogogik terbesar, penurunan aliran saliva akan dapat terjadi dan mulut menjadi kering yang kita kenal juga dengan sebutan xerostomia Mulut kering tersebut disebabkan karena aliran saliva menurun sehingga menyebabkan gigı menjadi rentan terhadap terjadinya karies.

Diabetes Mellitus bisa merupakan faktor predisposisi bagi kenaikan terjadinya dan jumlah dan karnes. Keadaan tersebut diperkirakan karena pada diabetes aliran cairan darah mengandung banyak glukosa yang berperan sebagai substrat kariogenik. Pada penderita di etes melitus telah diketahui bahwa jumlah air liur berkurang sehingga makanan melekat pada permukaan gigi, dan bila yang melekat adalah makanan darı golongan karbohidrat bercampur dengan kuman yang ada pada permukaan gigi dan tidak langsung dibersihkan dapat mengakibatkan keasaman didalam mulut menurun, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya lubang atau karies gigi.

Penderita diabetes mellitus dapat mengalami keadaan yang disebut hyposalivasi dan gangguan fungsi saliva, dimana saliva tersebut memiliki komponen-komponen yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri kariogenik. Sehingga penurunan produksi saliva dapat meningkatkan resistensi bakteri penyebab karies. Tingginya kadar glukosa darah pada penderita diabetes berhubungan dengan tingginya kadar glukosa dalam saliva. Saliva dengan kadar glukosa yang tinggi dapat meningkatkan produksi asam melalui proses fermentasi oleh bakteri di dalam mulut, kemudian terjadi proses demineralisası yang menghasilkan karies gigi.



GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
KEADAAN UMUM KABUPATEN DOMPU

Keadaan Geografi Kabupaten Dompu berada dibagian tengah Pulau Sumbawa. Wilayahnya seluas 2.321,55 em dan jumlah penduduknya sekitar 200.000 jiwa. Kabupaten Dompu berbatasan dengan Kabupaten Sumbawa dan Teluk Saleh di Barat, Kabupaten Bima di Utara dan Timur, serta Samudra Hindia di Selatan.

Kabupaten Dompu yang terdiri dari 8 Kecamatan yakni Kecamatan Dompu, Woja, Hu'u, Kempo, Kilo, Pekat, pajo dan Kecamatan manggelewa dengan jumlah Desa/Kelurahan 58 buah, 9 Kelurahan, 46 Desa difinitif, 6 Desa Persiapan.

Adapun batas wilayah Administrasi sebagai berikut
Sebelah Utara Laut flores
Sebelah Timur: Kabupaten Bima
Sebelah Selatan: Samudra Indonesia
Sebelah Barat: Kabupaten Sumbawa

Kependudukan Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk. Kabupaten Dompu mempunyai Luas Wilayah 2.321,55 cm³, dengan jumlah penduduk sebanyak 200.000 jiwa atan 43.616 KK dari luas tersebut 232.460 На ( 51,93 % merupakan kawasan budidaya (di luar kawasan hutan)

KEADAAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN DOMPU

Adapun gambaran keadaan umum Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Dompu dapat dijelaskan sebagai berikut:

Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Dompu. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Dompu didirikan pada tahun 1954 dengan menempati sebuah belai persinggahan dengan pelayanan rawat jalan yang terletak pada ujung selatan rumah sakit sekarang ini.

Rabu, 08 November 2023

Menjaga Kesehatan Gigi dan mulut pada Bayi


Perawatan gigi dan mulut adalah hal yang penting dilakukan sejak dini. Tindakan tersebut direkomendasikan dilakukan sejak bayi lahir, bahkan saat si kecil belum tumbuh gigi. Pasalnya, bayi mengonsumsi ASI yang mengandung gula alami. 

Meski bersifat alami, gula bisa tertinggal di dalam mulut dan mengundang kuman. Jika kondisi tersebut terus berlanjut, gigi bayi yang masih di dalam gusi bisa berlubang ketika tumbuh nanti. 

Bayi juga berisiko mengalami kesulitan dalam mengunyah dan bicaranya menjadi kurang jelas. Merawat gigi sejak dini dapat membuat anak terbiasa dengan ritual kebersihan diri tersebut. 

Hal ini dimulai dari terbiasa dengan adanya suatu benda yang dimasukkan ke dalam mulutnya untuk membersihkan gigi dan lidahnya. Alhasil, bayi tidak merasa takut, mual, atau bahkan berontak ketika Anda mulai menyikat giginya dengan sikat gigi.


Hubungan antara Diabetes Melitus dengan karies gigi

     Hubungan Diabetes Melitus dengan karies gigi Diabetes mellitus pada umumnya ditandai dengan mulut kering Mulut kering (xerostomia) in...